Tags
2015, animation, comedy, coming-of-age, drama, family, fantasy, grow-up, kids, life, psychological, review, thought
“Sometimes it is okay to let sadness takes over.”
Karakter yg mewakili satu sifat atau emosi tertentu memang bukan hal yg baru, kita udah lihat para Smurf dan kurcaci-kurcaci Putri Salju sebelumnya, jadi ya kesan pertama ku buat film ini biasa aja. . TAAAAPPPIII nyatanya, INSIDE OUT TAMPIL UNIK, KREATIF, IMAJINATIF, dan-yea- ORIGINAL! It has completely turned my mind inside out!! Sukaaaaaa~~~
Kita diajak masuk dan melihat isi dalam otak Riley, di mana Joy was in charge sementara Fear, Disgust, Sadness (“don’t touch anything!”), dan Anger membantunya mengendalikan perasaan gadis kecil tersebut. Mereka ingin agar Riley selalu bahagia. Saat Riley yang baru saja pindah ke kota lain, mulai mengenal galau- ga suka rumah baru, gapunya teman, dia jadi ga akur sama orangtuanya-situasi menjadi agak di luar kendali di ‘markas’ alias dalam pikiran Riley.
Film ini dengan smart membuat kisah tentang keadaan psikologis seorang anak yang mulai remaja menjadi penuh petualangan FUN nan mengharukan. IT HITS DEEP, really. Anak-anak mungkin sekarang ketawa ngeliat tingkah si Sadness, namun jika mereka nonton film ini 15 atau 20 tahunan lagi, mereka bakal ngerasain feeling yang berbeda. Paling engga itu yang aku rasakan saat menonton film ini. Ada elemen cerita yang lebih dalam yang bisa kita rasakan- yang anak kecil certainly belum bisa melihat hal tersebut. Makanya film ini begitu spesial. Inside Out berhasil untuk tidak tampil konyol, dan itu benar-benar hal yang bagus karena FILM INI ACTUALLY RESPECT SAMA PIKIRAN ANAK KECIL in that way.
Soal visual jangan ditanya. Everything looks very good. Emosi-emosi itu diwujudkan dalam sosok tokoh-tokoh yang fresh, masing-masing punya ciri khas, dan tentunya menarik banget buat anak-anak. Para pengisi suara did a very good job on their part as well. Suara Joy yang diisi oleh Amy Poehler terdengar penuh kebahagiaan dan, I shoud say, sebuah kelebihan besar bisa segembira itu tanpa jadi terdengar annoying hahaha. Tadinya kukira karakter Joy ini bakal over-the-top kayak Jess di New Girl. Untungnya enggak, I was shocked by that. Joy is actually passed as a likeable. Phyllis Smith yang nyuarain Sadness berhasil ngimbangin karakter Joy, while dia sendiri juga enggak terdengar lebay. In fact, aku kagum dengan gimana para dubber dalam film ini bisa nyesuain suara mereka dengan begitu in-character.
Emosi manusia adalah hal yang kompleks. Enggak mungkin bagi kita untuk menciptakan bola memori yang murni mewakili satu emosi saja, only kids yang bisa.
I really like bagaimana pembuat film ini menggambarkan cara kerja perasaan manusia ke dalam sebuah dunia dengan segala segala sistem dan mekanisme yang seru dan imajinatif. Kayak gimana cara kerja dunia mimpi, apa yang terjadi sama ingatan-ingatan manusia dan hubungannya dengan pembentukan kepribadian, interaksi antara para emosi, yang semua itu berhasil dijelaskan dengan simpel dan menarik. Bukan hanya Riley, tapi juga ayahnya, ibunya, hey semua orang mempunyai ruang kendali dengan emosi dominan yang berbeda-beda, such a fun concept! Semua hal tersebut berhasil dijelaskan amazingly efektif dalam penceritaan. Mungkin film ini nantinya bisa jadi media belajar psikologi kecil-kecilan haha.
INSIDE OUT STANDS OUT AS A VERY MATURE FILM FOR KIDS. Ngajarin anak how to deal with change, growing up, how complex our emotions could-and-should be. Buat yag gede, well, ke mana perginya teman imajinasi kita? Film ini membawa kita ke masa-masa saat seorang anak kecil mulai mempertanyakan diri sendiri. Saat kita sadar bahwa masa kecil is just that, there are alot more yang menunggu kita saat dewasa, it will reminds us betapa ‘sulit’nya masa-masa tumbuh tersebut. Beneran deh, kapan kalian mulai pake hitam? lol. They did a very excellent job at telling that message. Dan tentu saja, Inside Out ngingetin kita semua bahwa tidaklah mengapa untuk membiarkan kesedihan mengambil alih sekali-sekali 🙂
This is very well might be my favorite Pixar movie of all times. Buat sekarang, no doubt semuanya setuju doong kalo aku bilang kita baru saja menyaksikan film animasi terbaik tahun 2015 ini. The Palace of Wisdom gives 9 out of 10 gold stars for Inside Out.
That’s all we have for now.
Remember in life, there are winners
and there are losers.
We be the judge.
Aku baru nonton krmaren dan emg kompleks bgt sih,awal2 gak ngerti ceritanya gra2 rumah lgi ramenlebaran jdi ga konsen nonton,cuma ngakak liat tingkah si sadness yg gara2 label “dont touch anything”nya itu dia jadi serba salah dan tingkah dia tiduran yg diseret si joy itu wkk ngakakkk bagus ngt emg semacam belajar psikologi dan sepanjang film tuh kayak “oh termyata gini ya isi otak gue” “oh berarti gue harus gini”kayak nampar gitu
LikeLike
Klo udh gede kayaknya si sadness lebih byk ambil kendali😭😭
LikeLike
hahaha bener banget, biarkanlah sedih dan galau itu terekspresikan keluar xD
LikeLike
Emg scr naluriah ketika masih bocah si joy yg ambil kendali,wktu anak2 kan gapernah sedih yakan haha trus lucu ngeliat mrk yg ga ngerti apa fungsi si sadness😂 scene tersedih adalah pas si bing bong memudar😭😭 btw jingle si bingbong entah knp terngiang2 mulu haha
LikeLike
Hahaha samaa, ngena banget adegan si bing bong. Keren sih film ini kepikiran bikin cerita soal emosi manusia; manusia gak bisa seneng terus, si joy harus belajar itu
LikeLike
Iya klo dipikir2 si joy egois juga ya sampe si sadness dibikinin lingkaran dan gaboleh kemana mana kocaaak😭😭
LikeLike
disuruh ngapalin manual book! wahaahhaa parah si joy xD
LikeLike
Haha ia mgkin lrn mrk saking gataunya apa fungsi si sadness pantesan selama perjalanan nrg itu si sadness slalu ngomong “di buku petunjuk…”😭 tapi jadinya dia jadi serbatahu kayak ngrlarang ke “dunia fantasi”itu lho dan tbh penggambaram si sadness yg paling kusuka biru2 ngegemesin dan bikin kita simpati😂 apalagi tingkahnya yh diseret2 joy kocaaaakkk
LikeLike
berkat itu sadness jadi pintar, hahahah rada nyebelin sih yang pas dia diseret itu. Kocak!
LikeLike
Pingback: THE EMOJI MOVIE Review | MY DIRT SHEET
Pingback: SI DOEL THE MOVIE 2 Review | MY DIRT SHEET
Pingback: TOY STORY 4 Review | MY DIRT SHEET
Pingback: NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI Review | MY DIRT SHEET
Pingback: SOUL Review | MY DIRT SHEET
Pingback: SHADOW IN THE CLOUD Review | MY DIRT SHEET