Backlash 2017 Review

 

Gulat rasa internasional.

 

Paling enggak, itulah yang dirasakan oleh penggemar asli Amerika sono, as wajah-wajah superstar yang mewakili negara lain mulai mendapat spotlight di ppv dari brand Biru. Kalo buat kita-kita sih, setiap episode WWE adalah cita rasa internasional hehehe.. Dolph Ziggler mengritisi dengan keras perlakuan spesial yang didapat oleh superstar paling hits asal Jepang, Shinsuke Nakamura; hype, menurut Ziggler, tidak semestinya mengalahkan popularitas kerja keras. Kevin Owens, a Canadian superstar known for his brute tactic of strength and honesty, mengklaim diri sebagai wajah baru Amerika. Dan Jinder Mahal berniat membawa sabuk kejuaraan ke tengah-tengah kaumnya di India. Acara ini adalah soal MOTIVASI DAN MENDOBRAK PINTU OPPORTUNITY. Tentu saja, hal tersebut menguatkan image Smackdown yang selalu dengan bangga memproklamirkan diri sebagai ranah yang membuka pintu kesempatan selebar-lebarnya.

Kita melihat banyak feud baru, beberapa di antaranya super duper fresh. Aku actually excited menunggu acara ini, karena kupikir WWE bakal bego banget kalo mengesksekusi acara ini enggak semenyenangkan tampaknya di atas kertas. Dan memang, menonton Backlash menghadirkan sensasi menyenangkan. Tapi menyenangkannya kayak kalo kamu main water sliding yang tinggi banget woohooo!! dan ketika sampai ternyata kolamnya dangkal; Senang tapi rasanya kecewa dan kayak orang bego.

Ni berdua pasti berantemnya jambak-jambakan jenggot kalo lagi di rumah (of horrors)

 

Puncak ‘menarik’ malam di Chicago itu adalah ketika musik Nakamura berkumandang di pembuka, dan menit-menit kemenangan Jinder Mahal di partai utama. Dan di tengah-tengah acara ini diisi oleh pertandingan dan kejadian yang menarik tapi gak rugi-rugi amat kalo enggak ditonton. Lucu gak sih, bisa menghadirkan sesuatu yang baru namun kesannya enggak penting. Istilahnya, ya, MAKRUH. It’s just no sense of urgency dalam penceritaan sebagian match. Maupun pada aksi-aksinya, jika boleh ngomen yang rada pedesan dikit. Pertandingan Erick Rowan melawan Luke Harper dapat dijadikan perwakilan yang bagus buat menggambarkan sebagian besar pertandingan lain dalam acara ini. Rowan dan Harper, keduanya, adalah performer yang mampu bermain intens, namun tidak ada yang mereka sampaikan dalam pertemuan mereka kali ini. Mereka mestinya sama-sama di tahap saling menyerang dengan beringas; Harper angot karena pernah dikalahkan, dan Rowan ngamuk lantaran pengkhianatan, sayang tidak tercermin sama sekali. Kalo pengen singkat, bikin mereka adu powerbomb aja, mestinya bisa lebih seru dibanding exchanging offense tanpa ada api di baliknya.
Pertandingan yang lain juga eksekusinya fail kayak gitu.

Pada Ziggler lawan Nakamura, tampaknya penulis lupa tujuan seteru ini diadakan. This was supposed to showcasing the unique skill and ability of King of Strong Style. Nyatanya alur match seperti berfokus kepada Ziggler. Ketika Nakamura debut di NXT melawan Sami Zayn, dia ditampilkan begitu dominan dan luar biasa keren. Di Backlash ini, aku gak ngeliat definisi Strong Style dari penampilan Nakamura. Dia seperti memainkan formula superstar face-baru WWE yang biasa; dihajar di awal, untuk kemudian bangkit dengan ledakan. Dan bahkan ‘ledakan’ Nakamura di sini enggak cukup berkobar. Mungkin karena dia bukan melawan superstar selevel Owens atau Styles (no offense buat Ziggler, still an amazing seller, tapi levelnya memang susah bisa naik lagi). Atau mungkin karena bukan Corey Graves yang teriak “Kinshasa!!!!”. Yang jelas pertandingan formulaik mereka yang solid ini enggak sesuai dengan perkataan “salah satu debut terhebat yang pernah aku lihat” dari JBL.

Kepanjangan JBL bisa aja berubah menjadi Jadi Bikin Lawak, karena banyak komentar maupun interaksinya dengan para superstar – sengaja maupun enggak – yang bikin acara ini jadi tambah kocak. Aku ngakak ketika Randy Orton lebih respek ke topi koboi JBL ketimbang kepada duo The Singh Brothers. Dan aku suka gimana JBL berusaha ngesell para superstar heel dengan cara yang hanya dia yang bisa. Maharaja terdengar powerful diucapkan olehnya. Gestur-gestur kecil nan subtil membuat Backlash menjadi menghibur. Pada awalnya aku gak ngeh kalo Tyler Breeze nampil sambil marodiin Kenny Omega (Breeze jadi pake wig dan datang ke ring dengan dandanan janitor atau tukang bersih-bersih alias ‘The Cleaner’), dan begitu nyadar, aku pun ngakak sejadi-jadinya. It’s about time komedi Breezango konek dengan penonton. Kejuaraan Tag Team jadi partai yang paling menghibur, baik juga WWE mau ngeutilize peran komedik, meski aku lebih suka kalo Breezango dibikin sebagai contender yang fun di luar ring, namun actually berskill mumpuni begitu bel berbunyi. Tapinya lagi, yaaah paling enggak pertandingan mereka enggak sesepele tag team cewek yang serabutan dan outcomenya gak klop sama build up dan semua hal yang terjadi di divisi tersebut belakangan ini.

ekspresi ‘bukan-salahku-badannya-ternyata-ringan-banget’

 

Jika disuruh milih mana pertandingan terbaik malam itu, maka kandidatnya adalah kejuaraan United States Owens melawan AJ Styles dan partai tunggal antara Zayn melawan Baron Corbin. These two matches have intensity, diisi dengan penceritaan dan pengarakteran yang tepat, dan tentu saja jurus-jurus oke yang asik untuk diliat. Hasil dari the latter match lumayan surprising buatku karena kupikir mereka sedang ngepush Corbin, dia ditulis kuat recently. Namun hasil bukanlah masalahku buat partai ini, Sami Zayn is a great baby face dan elemen underdog selalu sukses jadi plot yang menarik. My issue adalah match ini terasa terlalu panjang. Back-and-forthnya bisa ditrim sedikit, atau might even better kalo ‘kelas’ partai ini dinaikkan sedikit; buat ini jadi top-3 alihalih Kejuraaan Amerika.

Melihat Owens dan Styles bertukar serangan adalah penangkal kantuk yang ampuh luar biasa. Fokus alur match ini rada gajelas di menit-menit awal. Ketika Owens menarget kaki Styles barulah jelas arahnya. And it is also clear bahwa pertemuan mereka di Backlash ini ‘hanya’ pemanasan dari pertemuan-pertemuan mereka yang akan datang. This might caused the match to loss some urgency tapi wow aksi dan serunya partai ini seng ada lawan. Aku gak ada masalah sama hasil count out; writer perlu ngeprotek kedua superstar, dan cara count outnya sendiri actually lumayan kreatif. Dan sekali lagi salut buat Styles yang sanggup take bump secara professional.

Jika ada pelajaran yang bisa diambil dari Backlassh, maka itu adalah; Tempat di mana kau mengawali langkah bukanlah tempat di mana kau berhenti.

 

You know, Breezango bisa menjadi the next 3MB, I hope so. Sejak 3MB dibubarkan, ketika anggotanya sukses nujukin peningkatan dalam berbagai aspek penampilan dan karakterisasi mereka. Slater makin bersinar di tag team. Drew McIntyre masuk jalur indie dan menyemen karir solonya sehingga dipanggil kembali untuk mendapat big push di NXT. Dan Jinder Mahal, oh man, tolong renungkan ini sejenak saat kalian mau memejamkan mata malam nanti; Juara WWE kita, pemegang sabuk tertinggi kita, adalah Jinder Mahal. JINDER. MAHAL. Aku malah gak tau nama finishernya apaan sampai aku nulis ulasan ini. Kita boleh ngeledek he’s on steroid, atau dia cuma untuk keperluan marketing ke India, atau malah title reignnya hanya akan se’hebat’ reign Jack Swagger atau Del Rio. Melihat Jinder mengangkat sabuk, all buffed up, dan penonton ngeboo – memberikan actual heat, membuatku sadar bahwa itu adalah hasil dari kerja keras. Mahal reinvent himself. Katakanlah, dia bertransformasi. Dan yaa, memang dari pertandingan tersebut terlihat masih Orton yang ‘membawa’nya, but biarkan waktu yang menceritakan, beri Mahal kesempatan untuk berkembang lagi. Karena sebagai juara, Mahal dapat membawa kebaruan yang sangat dibutuhkan oleh WWE.

Maha-Raja Iblis Piccolo

 

 

 

 

Refreshing dan fun it might seemed, dengan banyak pasangan wajah baru yang saling berhadapan, akan tetapi eksekusinya malah membuat acara menjadi biasa aja. Banyak pertandingan yang keluar dari fungsi sebagaimana mestinya, dengan hanya menyisakan dua kandidat untuk match terbaik. Dan verdict kami sudah mantep:
The Palace of Wisdom menobatkan Kevin Owens melawan AJ Styles sebagai MATCH OF THE NIGHT.
Full Results:
1. SINGLE Shinsuke Nakamura defeated Dolph Ziggler.
2. WWE SMACKDOWN TAG TEAM CHAMPIONSHIP The Usos bertahan atas Breezango.
3. SINGLE Sami Zayn mengalahkan Baron Corbin.
4. SIX WOMEN TAG TEAM Tim Natalya, Carmella, dan Tamina mengungguli Tim Becky Lynch, Charlotte, dan Naomi
5. WWE UNITED STATES CHAMPIONSHIP Kevin Owens retains over AJ Styles via count out
6. SINGLE Luke Harper mengalahkan Erick Rowan
7. WWE CHAMPIONSHIP Jinder Mahal merebut sabuk Randy Orton.

 

 

 

 
That’s all we have for now.

Remember, in life there are winners.
And there are losers.

 

 

 
We? We be the judge.

Leave a Reply