THE LEGO BATMAN MOVIE Review

“To share your weakness is to make yourself vulnerable; to make yourself vulnerable is to show your strength.”

 

thelegobatmanmovie-poster

 

Penjahat yang hebat membentuk pahlawan yang hebat. Karena semakin berat tantangan, semakin great pula effort yang harus dilakukan untuk overcome it. Hubungan aneh antara superhero dan penjahat itulah yang sesungguhnya membuat setiap cerita komik, or even setiap cerita baik-melawan-jahat menjadi menarik. Rivalry mereka mendorong yang terbaik dari diri masing-masing, dan ‘pertarungan’ itu yang kita nikmati. Aksi Superman menyelamatkan manusia tidak akan bisa kita kagumi jika Lex Luthor tidak mengerahkan kemampuan terbaiknya at being doesn’t care about anyone. Goku enggak bakal pernah jadi orang terkuat jika Bezita berhenti menantangnya berkelahi. John Cena tidak akan pernah punya jurus baru jika CM Punk tidak terus-terusan showcasing a great match – membuktikan dirinya the best in the world. Dan kita tahu, satu-satunya yang bikin Batman segan membunuh adalah karena dia tidak mau menjadi sama seperti Joker.

Tidak akan ada Batman jika tidak ada Joker.

Namun, apa yang dilakukan oleh The LEGO Batman Movie terhadap hubungan antara Joker dengan Batman adalah sesuatu yang sangat brilian. Batman enggak mau admit bahwa dia butuh Joker untuk merasa complete. In fact, Batman di sini having a real hard time mengakui bahwa dia sebenarnya juga butuh orang lain. Film ini mengambil RUTE YANG BENAR-BENAR BERBEDA dalam membahas hubungan mereka. Tidak ada yang lebih diinginkan Joker selain supaya Batman mengakui hubungan spesial (cieee~) di antara mereka. Joker benci Batman, dan dia mau Batman juga bilang dia benci Joker, bahwa dia seneng banget menghajar Joker. But Batman can not say that. Dan kalian tahu, sangatlah kocak cara yang film ini lakukan dalam menggali ‘relationship’ antara dua tokoh komik paling populer tersebut. Ada dialog Batman yang tepatnya bilang begini, “I am fighting a few different people… I like to fight around.” Yup, it’s like persahabatan Kevin Owens dan Chris Jericho di Raw, rivalry antara Batman dan Joker di sini dibikin kayak orang… lagi… pacaran!

Menunjukkan bahwa kita butuh orang lain memang membuat kita vulnerable. Tetapi tidak seketika berarti menjadikan kita lemah. Kesediaan untuk mengakui ketidakmampuan diri sendiri, untuk saling bergantung kepada kekuatan satu dan yang lain demi menjadi kuat bersama-sama ultimately adalah kekuatan terbesar yang dipelajari oleh Batman dalam film ini. Di balik lelucon-lelucon yang datang silih berganti, The LEGO Batman Movie actually berhasil menyentuh penonton sedikit lebih dalem lewat perubahan karakter Batman yang belum pernah ditulis seperti ini sebelumnya.

Hey Jokes. Cash me ousside how bow dah?
Hey Jokes. Cash me ousside how bow dah?

 

Film The LEGO Movie yang keluar tahun 2014 bisa jadi adalah salah satu kejutan paling menyenangkan yang pernah didapat oleh dunia sinema. I love that movie, padahal tadinya aku menyangka film tersebut bakal jualan produk semata. Ternyata, itu adalah animasi dengan cerita yang cukup dalem dan amat-sangat-kocak. Jadi ketika sepertinya mereka mau mulai bikin franchise film LEGO dan eventually mengangkat kisah ksatria malam bertopeng favorit semua orang, aku sangat excited. I actually don’t mind kalo di masa akan datang kita dapet film LEGO versi Harry Potter atau versi Jurassic Park atau franchise film terkenal lain, karena mereka tahu persis gimana memanfaatkan lisensi yang mereka punya sebaik-baiknya. Ada banyak karakter, juga banyak cameo yang dipakai, yang bahkan enggak ada hubungan-langsung dengan universe Batman.

Animasi jaman sekarang sudah diharapkan bakal gemilang dalam segi teknis, terutama visual. Dengan skema warna orange cerah dipadukan dengan berbagai warna gelap, film ini berhasil menampilkan animasi yang fantastis. Membuat Kota Gotham dari brick LEGO tersebut menjadi spektakuler. The LEGO Batman memakai formula bercerita yang sama dengan film LEGO yang pertama. Sekali lagi dengan pinter MEMANFAATKAN GIMMICK MAINAN LEGO SEHINGGA MENGHASILKAN CERITA YANG EKSLUSIF, as in elemen ceritanya hanya bisa worked dengan keberadaan balok-balok susun tersebut. Film ini memang kelihatannya menggunakan tone yang sama. It does follows rangkaian event yang sama dengan film LEGO sebelumnya. And they did it all again, dengan juga sangat kocak. Aku girang banget mereka mempertahankan SELERA HUMOR YANG FANTASTIS. Di film ini juga ada adegan nyanyian, yang mana kita akan melihat Batman ngerap. Pantes ditonton banget gak sih hahaha!

 

Film ini layaknya tulisan personal literatur yang kocak yang ditulis oleh Batman sendiri.

Kita bisa bilang The LEGO Batman Movie adalah parodi yang sangat kreatif. Semua tokoh – disuarakan dengan sesuai dan beresonansi kuat terhadap karakter-karakternya – mendapatkan penyelesaian pada plot mereka, with the ganks of villains treated as one. Keren aja ngeliat gimana sebuah film paham mengenai apa-apa yang bisa dieksploitasi dari karakter, dan benar-benar mengeluarkan yang lucu-lucu dari mereka. Kalian tahu, Batman sudah menumpas kejahatan sejak lama banget, all the way back ke tahun 1960an, malahan sebelumnya ada juga serialnya yang masih hitam-putih. Saking jadulnya, kita tidak perlu ikut kelas sejarah supaya mengerti kehidupan masa lalu. Kita cuma perlu nonton semua Batman. Dan film ini PAHAM BETUL ON HOW TO POKE FUN AT BATMAN’S HISTORY. Ada banyak lelucon soal film-film Batman terdahulu, yang kadang ditampilkan dengan selayang, namun fans berat Batman pasti bakalan nangkep.

Will Arnett membuat suara serak-serak Batman menjadi elemen yang kocak, dia berhasil mengeluarkan kelucuan dari kontrasnya suara dengan karakter tokohnya. Dalam film ini, Batman adalah seorang yang confident sangat – malah udah sampai level arogan. Dia tahu dia kuat. Menjinakkan bom beberapa detik sambil melawan penjahat kelas kakap bukan masalah baginya. Tapi, di balik topengnya, di lubuk hati terdalem, Bruce Wayne sangat depressed soal fakta bahwa dia tidak punya keluarga. He’s having a hard time mengakui butuh keluarga, karena dia takut kehilangan lagi, meskipun Alfred, Robin, dan orang-orang di sekelilingnya constantly mencoba untuk menjadi bagian dari keluarga Batman. But he just like “Enggak, Batman kerja sendiri. Nonton sendiri. Aku nyanyi dan menghajar orang sendiri. Because I’m awesome!!.”

“sudah terlalu lama sendiri, sudah terlalu asyik dengan duniaku sendiri~”
“sudah terlalu lama sendiri, sudah terlalu asyik dengan duniaku sendiri~”

 

The movie is really funny. Punya banyak bahan candaan sehingga rasanya setiap detik kita ditinju oleh punchline. Perihal jenis jokesnya; ini adalah film dengan humor yang SARCASTIC, YANG MENGGUNAKAN BANYAK REFERENSI POP-CULTURE DALAM NADA YANG IRONIS. Humornya dateng terus dan terus dan terus sampai-sampai kita kesusahan untuk mengikuti. Apalagi buat penonton yang bergantung kepada tulisan subtitle. Film ini gets a little frenetic dan oleh sebab banyaknya lelucon, kadang susah untuk kita mengambil fokus. Tak jarang saat kita belum selesai tertawa, lelucon lain sudah mulai dikoarkan oleh tokoh film. Ada beberapa kali aku merasa lelah tertawa dan cuma sanggup terkekeh pelan atau malah senyum doang. Kadang ada juga kita temukan jokes yang enggak selalu make sense together saking cepatnya jokes tersebut dateng. Kayak waktu Batman nyebut apakah mereka akhirnya dibantu oleh Suicide Squad dan gak sampai dua menit kemudian, dia malah bercanda nyindir soal betapa begonya ngumpulin tim berisi kriminal buat ngelawan tim kriminal yang lain.

 

 

 

Animasi yang dapat ditonton oleh semua anggota keluarga ini sungguh sebuah ledakan yang menyenangkan dari awal sampai akhir. Punya banyak sekuens aksi yang seru yang melibatkan sejumlah gede tokoh-tokoh Batman, DC Universe dan sekitarnya, sebanyak yang bisa dipakai oleh LEGO. This movie understands how to poke fun at their characters. Leluconnya adalah tipe-tipe sarkas, yang kalo kalian enggak punya masalah sama film yang acknowledging film lain di dalam cerita, maka candaan film ini akan terasa pas dan kocak sekali. But jokenya acap datang terlalu cepat dan terus menerus sampai-sampai kita capek sendiri dan it gets frenetic. Filmnya bisa jadi lebih baik lagi, sih, jika tone humornya lebih diselaraskan sama elemen drama yang sedikit lebih serius. But then again, kalo kelemahan film ini cuma terletak di humornya yang rada terlalu cepat dan rame, maka sesungguhnya ini adalah film yang kelewat menyenangkan.
The Palace of Wisdom gives 7.5 out of 10 gold stars for THE LEGO BATMAN MOVIE.

 

 

 

That’s all we have for now.

Remember, in life there are winners.
And there are losers.

 

 

 

 

 

 

We? We be the judge.

Royal Rumble 2017 Review

royal15940767_1297941666910946_5843770289899557573_n

 

Bukan saja kita dateng ke Royal Rumble tidak bisa memprediksi apa yang bakal terjadi, sekarangpun saat salah satu dari Empat-Besar ppv WWE ini telah usai, kita masih tetap bingung dengan apa yang sudah terjadi. Malahan mungkin kalian ngerasa lebih bingung daripada sebelumnya. Yang pasti hanyalah kita-kita enggak mau melihat Orton melawan Cena (untuk kesekian kalinya) jadi pertandingan utama di Wrestlemania. Jengah!

Vince: Guys, aye punye ide nih. Aye tau caranye pegimane biar entar main event Wrestlemania bisa surak-surak. Pan kite maok nyaingin entu kumpeni gulat Jepang nyang lagi anget diobrolin orang.
Creative A: Kok jadi betawi sih, Bos?
Vince: Suka-suka dong, BACUOOTT! Pokoknye kite kudu bikin sesuatu yang baru. Sesuatu yang orisinil. Yang exciting banget-deh!!!
Creative B: Iye iye Bos, tapi apaan??
Vince: Let’s do something that’ll shake the very foundation of the WWE to its core!!!!
Creative A & B: OH MY GOD VINCE, WHAT IS IT!?!?!?
Vince: Cena vs Orton, Main Event, Wrestlemania!!!!!
Creative A: ….fuck.
Vince: *Ketawa jahat*. Oh yea, dan A, elu DIPECAT!!!!!

Mari berdoa supaya tim kreatif sono sukses membujuk Vince buat memakai skenario Orton melawan Bray Wyatt instead.

 

Pinggirkan sebentar pertandingan Royal Rumble and how it goes down, maka sesungguhnya ini adalah acara yang pretty decent. Setiap pertandingan kejuaraan really holds up dan berhasil mendeliver cerita yang ingin mereka sampaikan. Aku paling surprise sama pertandingan Kevin Owens melawan Roman Reigns. Biasanya pertemuan mereka terlihat gitu-gitu melulu, somewhat boring, lambat, dan lazy. Namun kali ini, kedua superstar benar-benar memanfaatkan environment Tanpa-Diskualifikasi dengan maksimal. Mereka bermain kreatif, Stunner dari Owens dan piramid kursi itu bikin penonton heboh banget. Tipu daya dan kecurangan adalah elemen wajib (aku suka skit Jericho dari kandangnya ngejatohin brass knuckle untuk dipake oleh Owens, and then Owens hit that Superman Punch lol), yang istimewa dari pertandingan ini adalah ada genuine feeling of hatred; baik Owens dan Reigns sama-sama nunjukin sisi violence yang compelling serasa mereka desperate banget buat menangin nih match. Meski memang bisa lebih baik jika berakhir bersih, aku enggak masalah buat mengenang tanggal 30 Januari sebagai BRAUN STROWMAN APPERCIATION DAY.

Thank you Strowman, Clap! Clap! Clap-Clap-Clap!!!
Thank you Strowman, Clap! Clap! Clap-Clap-Clap!!!

 

Dengan satu Super AA (I can’t believe Styles kicked that one out!) dan tiga standar AA, John Cena akhirnya menyamai rekor Ric Flair sebagai Pemegang Terbanyak Juara Dunia WWE, enam-belas kali! As much as I don’t like Cena, aku enggak bisa bilang benci sama pertandingannya. Kekalahan AJ Styles doesn’t hurt him at all. Kerja keras Styles tetap membuatnya kelihatan paling jagoan di atas ring. Dalam pertandingan kejuaaran ini, Styles selamat dari banyak jurus maut Cena, he kept coming menunjukkan resiliensi dan keinginan bertahan yang gede. Sama seperti Owens dan Reigns sebelumnya, Cena dan Styles juga nunjukin desperado yang sangat genuine. And they have a great chemistry. Ini adalah cerita tentang John Cena yang once again bangkit, namun kini ada sedikit twist; sepanjang pertandingan Cena menunjukkan some level of frustration, dia kerap terlihat kesel, hunting Styles down dengan taktik yang heelish. Dan karakternya ini menambah banyak excitement ke dalam pertandingan.

Kerja terbaik WWE memang terletak kepada kemampuan mereka ngebangun pertandingan around psychology karakter. Dalam pertandingan Neville melawan Rich Swann, sisi psikologis Neville lah satu-satunya yang buat kita jadi tertarik. I am happy to see the King of Cruiserweights finally got the crown. Charlotte lawan Bayley juga great dari sisi cerita. Ada sense mereka membangun Bayley sebagai penantang yang-nyaris-tapi-gagal lantaran Charlotte will always a step ahead. Sebagai babak pertama dari feud mereka, pertandingan dua cewek bagian dari Four Horsewomen ini cukup sukses nyedot perhatian. Penonton ngecheer setiap kali Bayley hit spot, terutama saat Bayley makek jurus Elbow Drop mirip Shawn Michaels, superstar legend yang berkampung halaman di tempat acara ini diadakan. Charlotte terlihat meyakinkan dengan gestur-gestur heel, she’s the best working heel di roster cewek today. Rekor Kemenangannya masih intact dengan anggun. But buatku pertandingan ini enggak terasa work-work amat, seems flat dan rada berakhir abrupt. Tapi mungkin saja aku lagi bitter lantaran match Alexa Bliss kena gusur ke pre-show.

eh, kena geser deng, bukan gusur xD
eh, kena geser deng, bukan gusur xD

 

The Rumble match sebenarnya bagus, Braun Strowman jadi bintang di paruh pertama, Ambrose dengan Ellsworth kocak banget, taktik Jericho selalu ngundang tawa, interaksi Lesnar dan Goldberg masih limited but great nonetheless, begitu juga dengan Undertaker dengan Goldberg. Aku suka saat Luke Harper dateng dan Wyatt dan Orton just look at him dengan tampang “ih, siapa deh”, menarik melihat gimana storyline Harper yang sepertinya jadi face ini berkembang setelah melihat result dari pertandingan Rumble.

Royal Rumble selalu adalah soal statistik. Soal angka. Dan di pagelarannya yang ketigapuluh ini, WWE memastikan kita akan mengingat gimana angka-angka tersebut memainkan peran yang cukup signifikan.

Banyak fun, trivial things yang dilakukan oleh WWE. Seperti saat mereka ngeintroduce Si Perfect Ten Tye Dilinger di entrance nomor, ehm, sepuluh. Ataupun saat Baron Corbin muncul di nomor 13, membawa the end of days ke atas ring. Randy Orton joins Triple H, Hulk Hogan, Shawn Michaels, Stone Cold, Batista and John Cena sebagai superstar yang pernah memenangkan Royal Rumble lebih dari sekali. Dan tak ketinggalan Jack Galagher datang dengan payungnya, Wiliam III, menyenangkan melihatnya berinteraksi di luar lingkaran cruiserweight yang bisa terasa begitu mengukung superstar. Match Royal Rumble memuncak oleh antisipasi karena setiap entrance, setiap detik yang muncul mundur di sudut layar, membuat kita menggelinjang. Slowly ring penuh oleh talent dan ternyata para top superstar muncul di nomor-nomor belakangan. Lesnar muncul di 26, disusul oleh Goldberg dua nomor sesudahnya. Undertaker nongol dengan goib di nomor 29. So, kita semua berpikir peserta nomor 30 pastilah superstar yang really truly surprising.

Ha!

WWE ngetroll kita dengan memberikan surprise yang tak-tertebak. I mean, no one would ever guess that karena enggak seorang pun yang ingin that surprise jadi kenyataan. There are NUMBERS OF STRANGE DECISION yang diambil oleh WWE dalam pertandingan Royal Rumble kali ini. For one, ramp menuju ke ring yang luar biasa panjang mengingat superstar butuh segera mungkin masuk ke dalam ring karena jeda antara peserta Rumble sangat singkat. Walaupun mereka menambahnya menjadi dua menit, it is still a long tiring walk, terutama buat superstar yang berbadan gede kayak Big Show, Big E, dan Big yang lain.

“Fight, Owens, Fight”? please, this is “Om, telolet, Om”
“Fight, Owens, Fight”? please, this is “Om, telolet, Om”

 

 

Superstars yang turun bertanding juga mengherankan. Mereka wasting so much spot, New Day bahkan Cesaro dan Sheamus terihat awkward gajelas di sana. Kane strangely enggak nampil, rekor tampil berturutturutnya padam gitu aja, dan “Wah kasihan Mark Henry tereliminasi, harusnya dia yang menang.” says no one ever.

Putting Roman Reigns sebagai penutup, however, adalah booking yang begitu-jelek-jadinya-bagus. Antisipasi sudah terbendung gede untuk kemudian dihempaskan gitu aja. Kita bisa dengar “bulshit!” diteriakin oleh penonton di arena ketika Reigns actually ngeluarin nama-nama gede. Di Warung Darurat, kertas-kertas beterbangan, tinju-tinju berayun di udara, ngiringin teriakan protes kami yang membahana. WWE really took the risk, mengecewakan harapan dan prediksi fans, demi ngepush pemenang match ini. I mean, jika bukan Roman yang muncul, jika yang muncul adalah Kurt Angle atau Samoa Joe atau Finn Balor and they didn’t win it, kemenangan Randy Orton akan dianggap mengecewakan. Because hey, it’s 2017, apakah kita perlu ngeliat Cena winning title dan Orton menang Rumble kayak di 2009 lagi? Reaksi kita sepertinya udah diset, we are hating Roman so much, mindset kita sudah jadi “apapun #AsalBukanRoman”.

The fact and the matter is, setelah penampilannya di Royal Rumble sepertinya tidak mungkin lagi bagi WWE untuk ngepush Roman Reigns sebagai face. Dan pertanyaan yang harus kita ajukan kepada diri masing-masing adalah:

Apakah kita akan menerima Roman Reigns sebagai orang yang menghentikan karir Undertaker, jika itu akan lead us kepada Roman Reigns’ heel turn?

 

 

 

 

PPV ini harusnya digunakan buat ngesetup Wrestlemania, the best thing come outta this adalah kita masih meraba apa yang bakalan terjadi. The lack of surprise-yang-diinginkan memang terasa menjatuhkan acara ini secara keseluruhan karena the hype just wasn’t there. Tapi kita nutup mata kalo enggak recognize dua match kejuaraan keren yang berlangsung di sini. Antara Universal Championship dengan WWE Championship, The Palace of Wisdom memilih AJ Styles melawan John Cena sebagai Match of the Night karena it feels more urgent, dan yea, lebih bersejarah.

 

 

Full Results:
1. RAW WOMENS CHAMPIONSHIP Charlotte mengalahkan Bayley.
2. WWE UNIVERSAL CHAMPIONSHIP NO-DQ MATCH Chris Jericho di atas kandang nyaksiin Kevin Owens retains over Roman Reigns berkat bantuan Braun Strowman.
3. WWE CRUISERWEIGHT CHAMPIONSHIP Neville merebut sabuk dari Rich Swann.
4. WWE CHAMPIONSHIP John Cena beat AJ Styles.
5. 30-MAN ROYAL RUMBLE MATCH Randy Orton menang dengan mengeliminasi Roman Reigns

 

 

 

 

That’s all we have for now.

Buat yang di Bandung, kami akan mengadakan nonton bareng pay-per-view WWE, so yea you are very welcome buat ikutan. Senantiasa cek facebook Clobberin’ Time buat info nobar selanjutnya.

Remember, in life there are winners.
And there are losers.

 

 
We? We be the judge.