WrestleMania 34 Review

 

Bagaimana cara kalian ngerayain suatu yang sudah selalu kalian peringati dengan sakral setiap tahun, katakanlah acara ultah atau anniversary pacaran? tentu saja dengan kejutan yang disiapkan matang-matang. Dari Asuka hingga ke Nicholas, Wrestlemania 34 nyatanya adalah sebuah acara yang twistnya begitu well timed sehingga kita sendiri aja enggan untuk mengakuinya. Because WWE; they got us. They got us good!!

Nyaris dari awal hingga akhir,  pertandingan-pertandingan di Wrestlemania ini akan membuat kita merasa seperti orang paling sok tahu di seluruh dunia; kita pikir kita tahu apa yang bakal terjadi, tapi enggak. Akan ada hal-hal yang di luar perkiraan. Dari sinilah datangnya kehebohan itu. Teriak-teriak di Warung Darurat yang didengar orang-orang yang berlalu lalang di jalan Teuku Umar itu adalah teriakan shock, jeritan surprise, dan tumpahan sumpah serapah liar.

Karena, memang, yang namanya kejutan toh enggak selamanya mesti selalu hal-hal yang menyenangkan.

 

Buktinya ya, main event acara ini. Roman Reigns sudah mulai di-push untuk menjadi superstar gede sejak beberapa tahun yang lalu. Initial moment buat Reigns hadir tiga tahun lalu di Wrestlemania 31, ketika dia dirampok dari kemenangan. Dan sekarang, Wrestlemania 34 adalah kali keempat Reigns berturut-turut menjadi main event Wrestlemania. Bukan hanya itu, malam gede di New Orleans ini juga menandakan journey Reigns sebagai hero utama sudah hendak melingkar sempurna; Reigns berhadapan kembali dengan lawan ‘bebuyutan’ yang sama dengan saat Wrestlemania 31, yakni Brock Lesnar. Bahkan situasi match mereka ini pun dibuat menyerupai main event tiga tahun lalu tersebut. Reigns berusaha redeem himself, dia terus saja kick out dari serangan apapun yang dilancarkan si juara bertahan Lesnar (empat F-5 itu benar-benar tampak overkill!) Sebagai pemanis, WWE melonggarkan peraturan mengenai darah; Lesnar dalam pertandingan ini sengaja dibuat memukul kepala Reigns hingga bocor. Visual yang intens. Semua penonton mengira inilah saatnya Reigns untuk comeback dengan gegap gempita, dan pada akhirnya bel berbunyi menandakan Reigns… kalah.

WWE benar-benar ngetroll semua orang. Karena enggak ada yang mengharapkan Lesnar untuk bertahan. Setelah semua build up untuk Reigns. Setelah semua berita yang mengabarkan Lesnar menandatangi kontrak baru dengan UFC. Khususnya ketika semua penonton sudah begitu lelah, dan gerah. Melihat Reigns gak mati-mati, membuat kita menginginkan Reigns segera menang, karena kita pikir dia sudah pasti menang. Tapi nyatanya, WWE memberikan apa yang sebenarnya kita minta; Reigns kalah. Dan kita membenci keputusan yang dibuat oleh WWE ini! Sebenarnya lebih ke gak puas sih, aku sudah siap lahir batin melihat Reigns keluar dengan sabuk di Raw setelah ini, karena aku ingin babak baru – no more Lesnar’s gradual title defenses, tidak ada lagi perburuan emas dari Reigns, tapi itu semua tidak kejadian.

sepertinya kita harus puasa pyro setahun lagi demi bayar kontrak Brock Lesnar

 

Pertandingan terhebat pada malam itu, secara tak terduga, datang dari partai yang melibatkan dua superstar yang sudah semi-pensiun, seorang non-pegulat, dan cewek yang baru akan memulai debutnya sebagai pegulat profesional. Pertandingan tag-team campuran ini bekerja dengan efektif, sebagian besar karena ditulis dengan lebiah baik dari beberapa pertandingan yang dijadwalkan. Premis cerita yang ingin disampaikan sederhana; Ronda Rousey ingin melawan Stephanie McMahon yang sudah merendahkannya, tapi Stephanie selalu berusaha menghindarinya. Keempat orang ini berhasil menceritakan poin tersebut dengan baik. Match ini punya banyak momen yang bikin menggelinjang.

Jika sedari build upnya kita percaya no chance in hell Rousey bakal kalah, maka menjelang pertengahan match, keyakinan tersebut menggoyah. Triple H masih luwes di ring, Kurt Angle yang meski umur dan cedera mulai kelihatan mencampuri kerja fisiknya, juga tetap meyakinkan. Stpehanie lah yang secara mengejutkan mampu mengemban tugas-tugas yang diberikan dengan cakap. Malahan, aku terperangah juga demi melihat Stephanie mampu memberikan sekaligus dikenai banyak gerakan sadis. Percobaan Ankle Lock yang dilakukan Angle ke Steph adalah momen langka yang mampu bikin penonton serak. Tentu saja bukan hanya mereka bertiga, Ronda Rousey sang bintang utama seteru ini tampil paling bersinar. Untuk debutnya, Rousey beneran tampak siap untuk menjalani hari sebagai superstar. While gerakan bantingannya masih sedikit kaku dan masih perlu banyak latihan lagi, kuncian dan persona in-ring Rousey menguar sangat kuat.

Ngeliat kembang api, ngeliat entrance-entrance spesial dari beberapa superstar, Wrestlemania 34 toh tidak gagal untuk menjadi istimewa. Acara ini punya semua yang diwajibkan untuk membentuk show mega spektakuler. Tapi dari semua superstar yang dapat entrance khusus, hanya Charlotte yang actually memenangkan pertandingan yang ia geluti. Ini adalah salah satu momen yang paling tak terduga. Surprise value nya tinggi banget, tidak ada yang menyangka streak kemenangan Asuka yang sudah dibangun sejak hari-harinya di NXT akan pupus di sini. Faktor kuat dari pertandingan ini bukan hanya pada hasil akhirnya saja. Charlotte dan Asuka benar-benar menyuguhkan pertarungan yang dahsyat. Counter after counter, kuncian demi kuncian, berhasil mereka eksekusi dengan sangat anggun. Charlotte juga meningkatkan permainan sellingnya. Buatku pribadi, aku sebenarnya kurang sreg sama kekalahan Asuka, sebab membuatnya kalah dari lawan yang ia pilih sendiri terbaca sebagai keputusan bego buatku, dan Asuka jelas-jelas bukan orang yang  bego. Menurutku seharusnya dia juga enggak seramah itu saat selebrasi kemenangan Charlotte, sebaliknya dia kudunya marah. Kita perlu melihat dua orang ini bertarung lebih sering, dalam balutan cerita yang lebih meyakinkan.

cute banget gak sih lihat Stephanie niruin entrance air mancurnya Triple H

 

Memang, Wrestlemania adalah tempat yang pantas untuk streak berakhir dan legenda bangkit. Yes, kita jadi juga melihat Undertaker di sini. Mereka memainkan storyline Cena menantang Undertaker dengan sangat baik. Aku ngakak ngeliat Cena beneran datang ke Wrestlemania sebagai fan yang duduk di barisan depan. Meski sebenarnya kalo mau lebih meyakinkan mereka bisa bikin Cena datang pake kaos Bullet Club. Peserta nobar malah bikin becandaan mereka enggak bisa ngelihat Cena di kursi penonton, mereka hanya melihat kursi kosong hhihi.. Kemunculan Elias bikin suasana makin gerrr, mereka ngebuild kedatangan Undertaker dengan banyak theatrical scene. Ultimately, pertandingan dimulai dan ini bisa kita bilang sebagai fans-service dari WWE kepada para fans yang sudah lama mengeluhkan Supercena. Cena berperan layaknya jobber di sini dan kalah dalam dua menitan. Aneh ngelihatnya, tapi tak pelak, memuaskan.

Akan tetapi, dari semua hal heboh yang terjadi di Wrestlemania, tidak ada yang lebih memorable dari durasi acaranya. Kami yang nonton bareng saja sudah kelelahan sehabis kemunculan Undertaker. Apalagi penonton yang langsung di stadion, mereka mantengin gulat – bahkan ada yang berdiri – selama tujuh jam; termasuk kick-off. Segala histeria itu menghabiskan energi. Bagus sebenarnya WWE membuat banyak partai sehingga hampir semua superstar bisa tampil di show tergede ini, tapi mereka harusnya memikirkan dampaknya juga. Wrestlemanis 34 terasa seperti dua bagian acara, di mana separuh bagian akhir sudah enggak sepecah setengah bagian awal. Matchnya AJ Styles lawan Shinsuke Nakamura yang paling dirugikan. Pertemuan dua superstar terbaik dunia ini jauh dari kata jelek, namun tetap terasa flat karena kita melihatnya di jam ke empat (enam, jika menonton kick off) Aftermath di mana Nakamura turn heel bikin kita bergairah sekejap, dan actually terasa lebih mantep daripadanya pertandingannya sendiri. Aku ga ngerti kenapa WWE tidak memainkan cerita ini di Smackdown dan membuat perseteruan mereka lebih legit daripada sekedar face melawan face kayak kasus Asuka dan Charlotte.

WWE berusaha menyiasati stamina penonton dengan susunan match; mereka nyisipin match-match berdurasi singkat sebagai jembatan cool-off di antara dua spektakel besar. Tapi reperkusinya dari terlalu banyak ini tentu saja adalah banyak juga yang enggak membekas dengan kuat. Kembalinya Daniel Bryan pake kolor dan bertanding di dalam ring, jelas akan jadi bayangan daripada kemenangan Seth Rollins menjadi juara Grand Slam. Kebrutalan Bludgeon Brothers akan ternegasi oleh kemenangan Strowman dan bocah sepuluh tahun yang dipilihnya dari barisan sebagai partner kejuaraan Tag Team – yang mana adalah momen paling konyol, namun bekerja efektif dalam perkembangan karakter monster komikal Strowman. Sedangkan kemenangan Mahal sudah pasti akan dilupakan, sama halnya dengan Nia Jax. Twisted Bliss Alexa boleh saja keren, namun Bliss lawan Nia seharusnya selesai dengan cepat, dalam sebuah squash yang kocak. Dan harusnya, Rusev yang ngepin Mahal. Tapi yaah, kejutan itu kan pada dasarnya melakukan hal yang berkebalikan dari keinginan orang.

 

 

 

 

Jadi, apakah ini adalah Wrestlemania yang jelek? Tentu saja enggak. Ini Wrestlemania, gitu loh. Akan susah sekali membenci Wrestlemania jika engkau adalah penggemar gulat. Terlebih dengan segala kejutan, dan swerve, dan kehebohan yang hanya bisa dilakukan oleh WWE. Semua pertandingan di sini punya build yang cukup signifikan. Dan soal bintang-bintang? Acara ini penuh oleh superstar yang namanya udah kesohor di belahan penjuru dunia. Tapi toh memang acara ini jatohnya jadi terlalu panjang. Nontonnya capek sendiri. Untuk setengah bagian akhir, penonton bertepuk tangan setiap match beres hanya untuk mensyukuri akhirnya pertandingan tersebut berakhir juga.
The Palace of Wisdom menobatkan Ronda Rousey dan Kurt Angle melawan Triple H dan Stephanie McMahon sebagai MATCH OF THE NIGHT.

 

 

Full Result:
1. INTERCONTINENTAL CHAMPIONSHIP TRIPLE THREAT Seth Rollins juara baru ngalahin The Miz dan Finn Balor
2. SMACKDOWN WOMEN’S CHAMPIONSHIP Charlotte bertahan, matahin streak Asuka
3. UNITED STATES CHAMPIONSHIP FATAL FOUR WAY Jinder Mahal ngerebut sabuk dari Randy Orton, Bobby Roode, dan Rusev
4. MIXED TAG TEAM Ronda Rousey dan Kurt Angle ngalahin Stephanie McMahon dan Triple H
5. SMACKDOWN TAG TEAM CHAMPIOSNHIP TRIPLE THREAT The Bludgeon Brothers ngehajar New Day dan The Usos
6. SINGLE Undertaker ngesquash John Cena
7. TAG TEAM Shane McMahon dan Daniel Bryan bikin Kevin Owens dan Samy Zayn tap out
8. RAW WOMEN’S CHAMPIONSHIP Nia Jax menghentikan reign Alexa Bliss
9. WWE CHAMPIONSHIP AJ Styles bertahan dari Shinsuke Nakamura
10. RAW TAG TEAM CHAMPIONSHIP Braun Strowman dan bocah ngalahin Sheamus dan Cesaro
11. UNIVERSAL CHAMPIONSHIP Brock Lesnar bikin babak belur Roman Reigns

 

 

 

That’s all we have for now.

Remember, in life there are winners.
And there are losers.

 

 

 

 

 

We?
We got PIALA MAYA for BLOG KRITIK FILM TERPILIH 2017

Comments

Leave a Reply