Excited 1: Wiro Sableng adalah bagian dari rangkaian kartun (padahal bukan kartun!) yang tak-boleh dilewatkan buatku saat masih kecil dulu
Excited 2: Fakta bahwa film reboot-an dari serial TV ini bekerja sama dan actually dapat funding dari 20th Century Fox
Excited 3: Si Sableng itu nongol di video promotional Deadpool 2!
Ya, aku yang biasanya gak tertarik ngikutin trailer film – apalagi teaser – (prinsipku; kalo mau nonton ya nonton aja) toh menggelinjang juga dibuat oleh gempuran combo excitement yang disarangkan oleh Lifelike Pictures demi mempromosikan proyek gede mereka, Wiro Sableng. Jurus yang ampuh sekali, aku ngaku. Membuat kita semua penasaran seperti apa kiranya film ini nanti. Mereka mengawali godaan itu dengan ngeluarin teaser-teaser kecil (pelit, memang) yang nunjukin siapa sih Wiro Sableng bagi yang belum kenal. Dan akhirnya, kemaren sore tanggal 11 Mei 2018, official teasernya beneran dikeluarin! Gak tanggung-tanggung. Demi menangkis pertanyaan orang-orang yang makin penasaran, saat acara release teaser tersebut mbak produser Sheila Timothy langsung ngasih kabar gembira ke kita semua: Tanggal tayang film ini dimajuin jadi Agustus 2018!!
Buat yang belum sempet ke LINE Today, ini nih official teasernya:
http://www.youtube.com/watch?v=4UQUbZFgpRs
Gimana aku dan undangan lain di konferensi pers kemaren gak pengen nambah, coba?
Teaser yang juga bakal ditayangin di pembuka screening Deadpool 2 di depan audiens Singapura entar, memang tampil begitu wah. Stunning sekali. Reaksi pertamaku literally begitu, “film ini bakal cakep banget.” Kelihatan banget deh, waktu berbulan penggarapan itu ngefeknya ke mana. Lewat teaser kali ini, misi utama yang ingin dikenalin adalah kebolehan ‘aksi’ para filmmaker dan insan-insan yang terlibat di dalam pembuatan film tersebut. Satu menit lebih dikit itu dengan menakjubkan mengakomodasi semua.
Departemen art sih yang paling kelihatan kuat. Aku suka gimana kostum-kostum yang tampak di trailer benar-benar terlihat epik, khas dunia persilatan tanah air. Kostum si Anggini yang diperankan Sherina Munaf misalnya, sekilas mirip ulos, tapi ternyata dia bisa mengeluarkan jurus selendang yang panjang membentang. Begitu juga dengan kapak si Wiro yang ada elemen unsur alam ala-ala di batik. Dari teasernya tampak seperti Wiro Sableng, sebagai sebuah film, tidak melupakan budaya. Ia membuat budaya tampak keren dan gak kuno. Kalian ingat di serial dulu, setiap kali berantem, pukulan dan tendangan para tokoh ada asapnya? Waktu kecil kalo main Wiro-Wiroan, aku ampe ngabisin tepung di dapur buat niruin adegan tersebut. Namun sepertinya saat nonton film ini nanti aku udah gak bisa niruin pakai tepung lagi, sebab di teaser ini kita bisa lihat sama-sama efek asap di tangan Wiro udah canggih punya. Asap ajiannya pake muter-muter segala, ajib!!
Para pemeran tampak menawan dalam balutan kostum karakternya. Mereka semua disulap sehingga jadi pas banget ama karakter masing-masing. Aku nonton teaser ini sambil nunjuk-nunjuk layar. Wah itu Yayan Ruhiyan tampilannya sadis banget! Yang paling gorgeous di teaser itu jelas Marsha Timothy yang mejeng sebagai Bidadari Angin Timur. Sinto Gendeng bikin pangling, efek prostetiknya meyakinkan sekali. Sherina galak sih ya jadi Anggini, pasti kocak ntar interaksinya ama Wiro. Muka jahil Vino G. Bastian juga pas banget ama karakter sablengnya Wiro. Buat Vino, Wiro Sableng ini sudah personal sekali karena ini adalah tokoh yang diciptakan dari garis pena ayahnya, Bastian Tito. “Ayah pasti bangga melihat kerja keras kami semua”, ujar Vino yang menganggap perannya di sini bukan sekedar warisan yang ia dapatkan, melainkan lebih kepada tanggung jawab dan baktinya kepada sang Ayah.
Disokong Fox, Wiro Sableng tampil enggak tanggung-tanggung. Olahan teaser ini aja rasanya udah Hollywood banget. Pake sound “Duummmmm” kayak bass Michael Bay segala. Bagian akhir trailernya tuh, yang aku suka. Lirik “Wiro, Wiro Sableng!” yang digubah dari lagu lamanya kedengaran menggebu-gebu banget. Pergerakan kamera jangan ditanya. Syut demi syut outdoor itu tampak demikian fantastis, mengalir dengan mulus. Pacenya cepet khas film aksi, tapi enggak pernah membingungkan. Adegan Wiro nangkis meja pake ceker ayam itu udah kayak penggambaran adegan dalam buku komik banget, yang mana semakin keren karena mengisyaratkan film ini paham bahwa salah satu yang paling fun dalam menonton Wiro Sableng dulu adalah bagaimana Wiro menggunakan environment sekitar.
Wideshotnya tampak fantastik. Orang-orang melayang dengan sling enggak kelihatan konyol dan over-the-top. On the other hand, CGInya memang masih terlihat sedikit kasar. Adegan Wiro di pinggir tebing, adegan Wiro berantem di puncak pohon, lingkungannya terasa unworldly. Kayak bukan pada tempat yang sama dengan hutan-hutan, pondokan, bahkan dengan set indoor seperti singgasana kerajaan. Namun sekali lagi, yang kita lihat sekarang ini baru teasernya. Susah sekali tentunya menangkap konteks momen cerita dari video pendek nan cepet ini, jadi kita gak bisa buru-buru ngejudge. Bisa saja memang saat itu Wiro sedang menapaki alam dunia lain. Atau mereka sedang bertarung di realm yang berbeda, mengingat di adegan itu Wiro tampak berhadapan dengan Bujang Gila.
Selain rasa penarasan, tentunya juga ada rasa bangga terkait kerjasama Wiro Sableng dengan 20th Century Fox. Karena meskipun cerita fantasi, Wiro Sableng masih mengakar kepada budaya. Sedikit banyaknya, kebudayaan kita dilirik juga sama orang luar, and it could be such an eye opener. Menurutku sendiri sesungguhnya ada banyak sekali cerita-cerita asli Indonesia, bahkan cerita kepahlawanan masa penjajahan, yang bisa dieksplorasi – yang ceritanya enggak kalah seru dengan cerita-cerita superhero. Wiro Sableng bisa jadi jalan pembuka, kapak yang menebas jalan lapang bagi cerita-cerita dan budaya tersebut untuk dilihat oleh dunia luar. Bukan tugas yang ringan, memang, tapi kan yang namanya jagoan, harus rela berkorban. Eh salah, itu lirik lagu film si Sherina waktu masih kecil. Maksudku, tapi kan yang namanya film sudah semestinya bergerak maju ke arah yang lebih baik. Dan aku suka ke arah mana film Wiro Sableng ini melangkah.
Karena jika muridnya sableng, gurunya gendeng. Maka, apa yang dahulu sableng, yang sekarang mestinya jreng jreng!
That’s all we have for now.
Remember, in life there are winners.
And there are losers.
We?
We got PIALA MAYA for BLOG KRITIK FILM TERPILIH 2017
Lihat CGI nya aku jd cemas.
semoga yang punya film tak gampang puas karena masih ada waktu untuk menambah yang kurang xD
Di kolom komentar YT banyak yang nyela CGI nya ya. Ah, saya sih gak masalah, yang penting eksekusinya secara keseliruhan nantinya bagus. Kangen juga ma Sherina.
bener, sebagai penonton deg degan di awal itu pasti ada, tapi kan ya kita belum tau gambar besarnya seperti apa
ini penampilan layar lebar Sherina setelah Petualangan Sherina bukan sih? kemaren aku mau nanyain itu tapi gak keburu cek ricek dulu ahahaha
Iya mas, kita simpulkan nanti aja ya mas.
Iya, saya kangen sherina di duni hiburan tentunya. Terakhir denger kan lagi kuliah di Jepang dia. Syukur lah kalo dah balik, kangen karya musiknya juga.
wah berarti ini jadi big comeback buat Sherina dong ya.. semoga sukses deh
Ya mas, moga sukses
Kalo aja mau nyontek teknik fighting CROUCHING TIGER HIDDEN DRAGON (2000) & CROUCHING TIGER HIDDEN DRAGON: SWORD OF DESTINY (2016), khusus x yg thn 2000,d mana blm ada CGI,mk WIRO SABLENG ini akn lbh sempurna lg.
hahahaha itu mereka kayaknya udah bener-bener sutradara amaaa pemn di bidang laga kali ya? semoga aja Wiro Sableng ini gak terlalu bergantung ama CGI… yang lupa aku tulis adalah ternyata sutradara film ini udah kayak dua orang, bagian drama ama bagian aksi, gawatnya adalah kalo porsi keduanya gak seimbang
G jg kok. Yg thn 2000 tokoh utama x Chow Yun Fat yg notabene spesialis drama sm tembak”an. Jd bkn alasan film fighting g bgs krn pemain x g pny latar blkg beladiri.
tembak-tembakan kan termasuk laga.. tapi memang yang jadi penentu itu sutradaranya, ke pemakaian cgi dan arahan pemain. Dan lagi, kita belum punya alasan untuk bilang Wiro Sableng ini fighting gak bagus ataupun bisa lebih sempurna ataupun benar-benar membandingkannya dengan film lain, karena kita belum nonton film jadinya
Aku blm ktemu film yg koreo x lbh bgs. Udh kaya lihat prtandingan catur aja lg,skak (baca:pukul) sana sini baru bs skak mat (baca:pukulan x kena). G ky yg lain 1-2 pukulan lgsg kena.
Brharap yg trbaik aja utk dunia film Indonesia.
Semangat trs review x gan.
semoga lebih baiiiikkkkk