Great Balls of Fire 2017 Review

 

Bukan maksud hati ingin ngeledek judul pay-per-view terbaru milik brand Raw ini, tapi; Ya, ukuran itu penting.

 

Apalagi kalo kamu ngejalanin bisnis hiburan yang jualannya adalah showcase manusia-manusia yang adu kekuataan. Sudah rahasia umum bahwa Vince McMahon, pemilik WWE, paling suka superstar yang badannya gede-gede. Hulk Hogan, John Cena, Roman Reigns, semuanya punya otot yang bisa menyembunyikan kepalaku. Sekarang aja di WWE ada tiga superstar yang masih aktif yang literally namanya ada kata ‘big’; Big Show, Big E, dan of course Big Cass. Jika kalian punya badan se-big Big Cass, maka jaminan terpercaya kalian akan mendapatkan kesempatan untuk naik ke puncak. Kita semua sudah bisa melihat tim Big Cass dan Enzo akan segera dipisah, dan build up cerita perpisahan mereka digarap dengan sangat menghibur. Split ini adalah kesempatan buat Cass untuk nunjukin dia punya talenta yang sama gedenya. Or even lebih gede dari Enzo, karena kalo kau bertubuh secuil kayak Enzo Amore, kau harus punya nyali segede gaban. You got to have great balls!!

Oke, sori, susah nahan diri untuk gak bikin pun dari ppv ini hihihi

 

Sejalan dengan nyali gede itu, kita melihat WWE kembali MENGINTEGRALKAN DARAH KE DALAM PENCERITAAN MATCH. I was totally surprised by that.  Great Balls of Fire merah oleh darah. Mereka juga ngeclose up wajah Braun Strowman yang penuh darah sehabis nyaris ‘dibunuh’ oleh Roman Reigns yang keki kalah dalam Ambulance Match. Pertandingan mereka sendiri sukses membuat kita teringat kenapa kita jatuh cinta kepada pro wrestling untuk pertama kalinya. Brutal, intens, dan kedua superstar terlihat beneran pengen bikin lawannya cedera parah. Reigns dan Strowman terlihat sudah betul-betul paham mengenai kemampuan lawan dan apa yang bisa mereka lakukan. Ending match mereka memang sedikit lucu, namun bisa dimengerti karena para booker mesti melindungi Roman Reigns, yang mana terlihat sangat badass oleh angle babyface yang enggak-peduli ama batasan itu. Aku setengah berharap Strowman keluar dari ambulan sambil ngamuk, but apa yang kita lihat di acara ini sudah cukup worked out.

Banyak percakapan yang timbul dari akhir pertandingan mereka, dan beberapa bersuara bahwa Reigns dan Strowman baru saja melakukan double turn; Reigns jadi jahat, sementara Strowman jadi baik. Aku enggak berpikir demikian. Strowman perlu dibuat kuat sekaligus manusiawi. Dan I don’t think Reigns akan pernah dijadiin heel, seperti halnya John Cena dan Hulk Hogan (semasa di WWF). Vince sudah mendapatkan apa yang ia mau dari mega bintangnya itu; reaksi yang heboh. Karakter Roman Reigns seperti udah dikunci oleh si bos sebagai babyface yang enggak sebland musik barunya si Cass. Reigns adalah face yang respect sama yang ngefans ama dia dan sebodo amat ama ‘haters’nya. Dia adalah babyface yang enggak masalah nunjukin nyalinya, dia bangga mengalahkan dan ngambil sesuatu dari Undertaker, mirip-mirip gabungan antara karakternya Stone Cold dengan Hulk Hoganlah.

“I did it for Rikishi”

 

Satu lagi yang keluar dari locker terlihat seperti monster adalah Samoa Joe. Pertandingan main event acara ini cukup langka, karena jarang sekali kita punya dua kompetitor yang genuinely beringas, dan diikuti dengan build up feud yang meyakinkan dan entertaining. Particularly, Joe terlihat benar-benar mampu mengalahkan Lesnar. Alasan yang terpikirkan olehku kenapa superstar ini enggak memenangkan sabuk adalah lantaran WWE pengen Brock Lesnar mempertahankan gelar Universal Championnya paling enggak satu kali. Meski Joe kalah hanya dengan satu kali F5, namun kenyataan bahwa dia langsung bangun dan menatap Lesnar dengan garang tepat di mata sudah berhasil ngedeliver Joe bisa jadi the Beast era baru. Match mereka seru, hanya saja terlalu singkat. Yeah, kalian tahulah, kecewa orang yang enggak puas.

Ketika kita menulis pertandingan untuk WWE, bukan saja kita mikirin siapa yang menang dan kalah, kita juga harus mempertimbangkan apa dampaknya terhadap karakter. Bagaimana yang kalah harus kalah. Makanya kebanyakan pertandingan WWE berakhir gimmicky. Reigns terlihat bego terbang ke dalam ambulans, dan Alexa Bliss terlihat lemah dengan menang via sengaja count out. Curang! It was needed for her character dan untuk propel cerita lebih jauh lagi. Bliss is goddess dan Banks is boss; they live up to their names as kedua cewek ini mempertunjukkan intensitas luar biasa dalam pertandingan mereka. Sudah lama kita enggak melihat duel cewek satu-lawan-satu segreget ini, mungkin terhitung sejak Summerslam tahun lalu. Taktik ‘lengan patah’ Bliss terlihat mengerikan, namun tidak semengerikan gimana cara Banks ngesell bumps. Lehernya itu loh, kena di sana melulu. It was horrifying to look at. Aku senang Bliss kembali dipersilakan menggunakan beberapa jurus dan kebolehannya yang sudah lama enggak kita liat. Seriously, aku udah bela-belain bikin menu es krim di Cafeku (Warung Darurat; dateng dong nobar sekali-kali) pake nama Twisted Bliss, eh move ini malah semakin jarang dipake oleh Alexa.

haruskah aku pindah dari The Palace of Wisdom ke The Temple of Bliss?

 

Dan kalo kita nulis pertandingan WWE, maka Ironman adalah jenis pertandingan yang tricky untuk ditulis. Karena biasanya, penonton akan mengharapkan kejadian seru hanya akan datang di menit-menit terakhir. Dalam pertandingan antara Hardy Boyz melawan juara bertahan Cesaro dan Sheamus – first ever Ironman Tag Team by the way – WWE mencoba untu membuat kita terinvest sedari awal oleh cepatnya Brogue Kick Sheamus mecahin telur skor. Tapi masih belum cukup, lantaran WWE masih terpatok kepada formula ‘yang face harus ngejar skor’. Aku benar-benar menunggu hari di mana WWE pull all the stops dan nekat bikin pemenang Ironman unggul jauh dibanding lawannya, bukan sekedar unggul satu poin seperti biasanya. But hey, why fix something when it’s not broken, right? Menjelang akhir, pertandingan tag team ini seketika menjadi seru. Kejar-kejaran skor dan waktunya sukses bikin yang nonton bareng di Warung Darurat nyuekin kursi mereka. Komentator pun terdengar berapi-api, menjadikan pertandingan ini semakin heboh.

Hal terbaik yang bisa terjadi kepada jobber saat ini mungkin adalah main film kelas B dan menjadi anak buah the Miz. Seriusly, WWE bisa menjadi sangat kejam bagi para jobber. Liat aja  Hawkins dan Slater yang mendapat match di acara ini, akan tetapi kamera malah menyorot backstage demi melanjutin storyline Strowman yang terperangkap di dalam reruntuhan ambulans. Segar melihat wajah yang jarang nongol kayak Bo Dallas dan Curtis Axel, if done correctly Miz dan Miztourage bisa jadi pasukan heel yang menarik. Namun begitu, pertandingan Miz dan Ambrose terasa hambar. Karena, I don’t know, kita sudah melihat mereka bertemu entah untuk keberapa kali!! Kedua superstar ini desperately butuh lawan yang sama sekali baru. Tidak ada api, tidak ada intensitas. Sama halnya dengan Wyatt melawan Rollins yang terasa enggak perlu. Kedua superstar ini udah sama-sama mentok, feud mereka enggak jelas, mereka butuh arahan baru. But paling enggak, aku senang Wyatt keluar sebagai pemenang.

 

It’s one of the better pay-per-view. Malahan, Great Balls of Fire adalah ppv dari brand merah yang paling asik untuk ditonton. Iya sih, mungkin itu karena di acara ini banyak darahnya. Yang menandakan bahwa aksi dalam acara ini seru parah. Tentu saja, sama seperti saat kita menonton balap Nascar, we stay tune in karena kita ingin melihat letupan bola api yang besar.

The Palace of Wisdom menobatkan 30-Minute Ironman Tag Team antara Sheamus dan Cesaro dan the Hardy Boyz sebagai MATCH OF THE NIGHT

 

Full Results:
1. SINGLE Bray Wyatt mengalahkan Seth Rollins
2. SINGLE Big Cass ngesquash Enzo Amore
3. WWE RAW TAG TEAM CHAMPIONSHIP 30-MINUTE IRONMAN Sheamus dan Cesaro mempertahankan gelar atas The Hardy Boyz
4. WWE RAW WOMEN’S CHAMPIONSHIP Sasha Banks menang tapi Alexa Bliss nyaww tetap juara                                                                                                                          5. WWE INTERCONTINENTAL CHAMPIOSNHIP The Miz menang atas Dean Ambrose
6. AMBULANCE Braun Strowman masukin Roman Reigns ke ambulans
7. SINGLE Heath Slater beat Curt Hawkins but nobody care
8. UNIVERSAL CHAMPIONSHIP Brock Lesnar sukses retain over Samoa Joe

 

 

 

That’s all we have for now.

Remember, in life there are winners.
And there are losers.

 

 

 

We? We be the judge.

Leave a Reply