Lagi lagi ini masih tentang kamu, tuan merah jambuku.
Wujud nyata dari beribu doa yang ku pinta sejak dulu.
Bentuk bahagia yang satu.
Hari ini aku bersama sepi.
Karena memori memaksaku untuk berdiam diri mengingat segala memoar tentang kamu.
Ketika tawa dan haru kita berintegrasi jadi satu saat cinta datang bertamu dan tatapan malu malu sering kali menciptakan sepi panjang yang canggung.
Lagi lagi aku bicara tentang kamu.
Karena ternyata panah cinta terlalu tertanam dalam saat itu.
Dan mencabutnya pun terlalu penuh haru.
Sakit. Karena darah kasat mata mengalir tanpa mengerti arti habis.
Hari ini,
Setelah kata melupakanmu sudah bisa terealisasi.
Memori itu datang lagi.
Memori membuatku mengecap rasa rindu.
Rindu yang sering membuat lidahku kelu.
Ah, ternyata hari ini rinduku masih saja berkonstelasi berwujud kamu.
Dan aku, hanya mampu tersenyum kaku.
As seen on thedeepeyes.wordpress.com