Jakarta, Jumat Senja, Hujan, dan Kamu
Dulu, di kamusku tak masalah jika 4 kata tersebut berada dalam 1 kalimat.
Ketika orang merutuki 3 kata pertama, aku tetap baik baik saja, karena aku tahu akan selalu ada kata yang terakhir itu.
Jakarta, Jumat Senja, Hujan, dan Kamu.
3 kata pertama adalah perusak bahagia yang utama.
Tapi, aku selalu memiliki kata yang paling akhir.
Yang malah menjadi sumber bahagia termutakhir.
Jakarta, Jumat Senja, Hujan, dan Kamu.
Kini aku turut memaki keempat kata itu.
As seen on https://thedeepeyes.wordpress.com/
Astaga saya suka puisi masnya, ada sedihnya, ada humornya, jika sempat mari berkunjung ke blog saya kita jalin pertemanan di dunia maya, saya sudah lama mengikuti menjadi pembaca setia blog ini……
Terima kasih udah sering mampir ke blog ini.
Itu bukan puisiku. Itu puisi karya salah seorang kontributor, namanya Sarah Venezia
(Dulu banget, blog ini punya beberapa kontributor yang ngisi kategori tulisan masing-masing)
Kalo mas Adi suka puisi-puisinya Sarah, bisa berkunjung langsung ke blognya di https://thedeepeyes.wordpress.com/ yaa