Ada satu website baru bernama Carifilms yang baru aja dibuat akhir tahun 2019 dan langsung dapat banyak perhatian! Kalau kamu belum pernah dengar soal website ini, lebih baik langsung cek! Website ini adalah website movie database terbesar dalam Bahasa Indonesia yang film dan serialnya di-update setiap hari.
Teman-temanku sering nih, pengen menonton film Indonesia. Bareng-bareng pergi ke bioskop, tapi lantas bingung. Ada beberapa film Indonesia yang ditayangkan, cuma filmnya gak terkenal. Jadi mereka nyoba buat googling tentang film itu (kalo baca reviewku takut kena spoiler katanya hihi), ya seengganya biar pada tau trailer, sinopsis, sama cast-nya. Eh tapi tetep aja susah dapet infonya. Jadinya menghabiskan hampir setengah jam buat nyari tau info tentang film-film itu dan diskusiin mau nonton yang mana. Akhirnya, pas udah nentuin mau nonton film yang mana, eh taunya udah telat dan akhirnya mesti nunggu sejam setengah lagi sampai jadwal berikutnya. Dan mau tau yang lebih parah? Setelah ditonton ternyata filmnya ga jelas dan ngebosenin! Aku sendiri juga ngalamin kalo lagi nulis review film Indonesia. Kadang nyari datanya susah sekali.
Sekarang hal-hal kaya begitu gak akan kejadian lagi, soalnya ada website Carifilms. Di sana udah ada info-info lengkap film-film yang tayang di bioskop Indonesia. Lengkap sama rating-nya sekalian. Jadi sebelum beli tiket di bioskop, bisa cek-cek dulu filmnya. Hanya dalam hitungan menit!
Tentu saja kamu bisa menyarankan buat ngecek film di IMDB, RottenTomatoes, atau website lainnya. Tapi tapi, website-website itu gak ada versi Bahasa Indonesianya. Masih ada lebih dari 100 juta orang Indonesia yang tidak berbahasa Inggris. Dan sekalipun kamu bisa Bahasa Inggris, aku yakin kalau lagi capek dan pengen nonton pasti enaknya baca-baca info pake Bahasa Indonesia aja kaan.
Terlebih lagi, website-website tersebut masih kurang memperhatikan film-film Indonesia atau Asia pada umumnya. Misalnya aja film “Dua Garis Biru”, ini adalah salah satu film Indo paling populer tahun 2019. Jutaan orang nonton film ini, ya setidaknya pasti pernah ngedenger soal film ini. Coba cek di IMDB, info dua aktor utamanya aja, Zara JKT48 sama Angga Yunanda ngga ada. Trailer filmnya juga ngga ada.
Salah satu misi dari Carifilms ini adalah agar orang lebih memperhatikan info film dan aktor-aktor lokal, biar gak kalah sama yang internasional. Kadang-kadang emang susah cari info aktor atau aktris lokal walau mereka sebenarnya cukup terkenal. Contohnya adalah Izzi Isman, dia merupakan salah satu aktris film “Modus Anomali” yang namanya sempat viral karena kedekatannya dengan member EXO. Bahkan nyari info tanggal lahirnya aja susah. Namun kami ngga nyerah gitu aja, beberapa waktu lalu Carifilms berhasil mewawancarai Izzi Isman dan kami bertanya banyak hal termasuk film rekomendasi dari dia. Hasil dari wawancara ini pun bisa kalian cek di bagian artikel.
Website Carifilms bisa juga dipakai buat share review dan diskusi tentang film bersama sesama penonton dan penggemar film lho. Di sana sudah terdaftar hampir 6000 film, serta serial tv, yang juga dilengkapi sama review dan rating. Selain itu, kalau kalian ada pertanyaan, bisa langsung tanya aja di film itu dan orang lain akan menjawab pertanyaan kalian!
So let’s check out Carifilms!
Carifilms website : https://carifilms.com
Twitter : @Carifilms
Facebook : Carifilms
Instagram : @carifilms
Tag: film
Kuis Undangan Acara Puncak Festival Film Bandung 2018
Acara puncak anugerah FFB 2018 tanggal 24 November nanti akan berbunga-bunga oleh para bintang. Gedung Sate, Bandung, bakal meriah deh pokoknya!
Buat para pembaca dan pengunjung setia My Dirt Sheet, ada kuis nih, hadiahnya undangan ke acara tersebut, jadi kalian bisa nonton dan seru-seruan langsung bareng kita-kita.
Caranya gampang, cukup jawab 3 pertanyaan ini di kolom komen:
- Pilih satu dari foto adegan film-film nominasi FFB 2018 berikut; repost fotonya di twitter dengan menyertakan caption kreatif versi kalian sendiri, jangan lupa tag atau mention @aryaapepe
- Sebutkan quote dari review film mydirtsheet mana yang jadi favorit kalian
- Prediksi kalian, film yang mana nih yang bakal dianugerahi FILM BIOSKOP TERPUJI 2018 – apakah Hujan Bulan Juni, Koki-Koki Cilik, Love for Sale, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak, atau Sultan Agung?
KETENTUAN MENJAWAB:
Di kolom komen, tulis nama, akun twitter, dan kota domisili. Terus langsung deh dijawab.
Untuk pertanyaan pertama, cukup kasih link ke twit jawaban.
Untuk pertanyaan kedua dan ketiga, tulis sebebas-bebasnyaaa
Jawaban ditunggu sampai hari Kamis pukul 17:00
Pemenang dipilih dari jawaban yang paling ‘menarik’, dan akan langsung dihubungi lewat DM Twitter untuk pengambilan Undangan
That’s all we have for now.
Remember, in life there are winners.
And there are losers.
Sampai ketemu di Acara Puncak FFB 2018 hari Sabtu~
Or not.
Battleground 2017 Review
Dalam salah satu episode serial Netflix tentang gulat wanita, GLOW (2017), Ruth si tokoh utama sempat protes lantaran karakter tokoh heel yang dia pitch ke produser (atau booker, mengingat medan kita adalah ranah wrestling show) – wanita korban perkosaan di dunia post-apocalypse berontak ingin menguasai air dan satu-satunya pria yang tersisa – ditolak mentah-mentah. Alasannya cuma satu, terlalu ribet. Make it simple. Terlebih buat global company segede WWE. Makanya, meski pesan yang ditimbulkan bisa sangat degrading dan sungguh-sungguh ketinggalan-jaman, kita tetap saja mendapat tokoh antagonis yang otomatis jahat hanya karena mereka berasal dari negara bukan-America seperti Rusev. Dan Jinder Mahal, yang tentu saja demi heat dan draw yang gede-nan-gampang, dijadikan juara WWE.
Pro-wrestling memang adalah tentang karakter yang berwarna, seperti yang disebut dalam video opening acara Battleground, namun warna tersebut hendaklah enggak nyampur-nyampur.
The way Battleground teresolve sepertinya memang sudah diset untuk membangun clash antar-negara. Acara ini berdentum oleh gaung patriotisme. Namun, jika Nolan’s Dunkirk (2017) menitikberatkan kepada perjuangan bersama melawan segala odds, maka dalam Battleground, as we see John Cena merangkak desperately demi nancepin bendera Amerika dengan Rusev memburu ganas di belakangnya, kesimpelan nature acara gulat membuat semuanya terasa komikal. Patriotisme sedikit tercoreng oleh warna pretentious karena WWE membuat ceritanya terlalu hitam dan putih. Battleground adalah ladang mereka ngebuild up kekuataan Amerika.
Dan di sisi yang berlawanan, kita melihat Jinder Mahal Berjaya, mengalahkan Randy Orton. Mahal membuktikan kepada dunia lewat match Punjabi Prison bahwa dia benar adalah Maharaja di India. Ini lebih seperti Dunkirk di mana kita melihat Singh Brothers dan, even The Great Khali yang bikin surprise tanpa tedeng aling-aling stumbling on the ramp, it was basically semua Jinder’s People keluar untuk mastiin Jinder keluar sebagai pemenang. India bersatu, aku sendiri excited kalo-kalo kita bakal dapet stable semacam India World Order. Dan melihat cara mereka ngebooking begini, Cena dan Jinder will eventually cross path, leading to a great nation war, mungkin saja di Summerslam. Despite this show itself – dan kemungkinan Cena ngebury Jinder, aku niscaya tetep bakal menunggu-nunggu hal tersebut untuk terjadi.
Match mereka sendiri menjadi terlalu datar, dengan emosi tersesat entah di mana oleh rapatnya gimmick yang berusaha dibangun. Contohnya Flag Match antara Cena dengan Rusev. Pertandingan yang sejatinya semacam lomba lari, yang kayak Ladder ataupun Flag, akan selalu memancing dramatic impact dari momen-momen superstar face berjuang mencapai ‘garis finish’. Akan tetapi, jika pada Ladder Match, mereka dapat menggunakan tangga sebagai senjata dan device akrobatik dengan seribu satu cara, maka pada Flag hanya entah berapa kali kita bisa memanfaatkan tiang bendera menjadi alat penyerang yang efektif dan menarik untuk dilihat. So naturally mereka resort ke elemen ‘lomba lari’ tadi, di mana hanya exciting di percobaan pertama. Akting Cena dan tingkah Rusev yang, “lama banget!” koor penonton nobar di Warung Darurat, sengaja ngulur-ngulur waktu kesusahan atau pun bergaya membawa bendera dengan cepat menjadi annoying. And it’s not really believable either, lantaran sebelum match dimulai kita melihat kru memasang bendera dengan sangat sigap. I mean, mendingan krunya aja deh yang tanding. Sepuluh menit terakhir menjadi porsi yang paling seru, Rusev dan Cena finally get to some fun actions. Sayangnya, match ini berlangsung selama dua-puluh menitan, jadi yah, keseruan di akhir itu enggak berarti banyak.
Menaruh Jinder Mahal dalam pertandingan yang hampir setengah jam juga sepertinya bukan pemikiran yang cemerlang. Sejauh ini, aku suka gimana freshnya sabuk kejuaraan tertinggi dipegang oleh superstar yang enggak disangka-sangka. WWE pun benar-benar ngepush status foreigner Jinder Mahal sebagai antagonis kelas kakap. Namun Jinder belum membuktikan bahwa dia deliver sebagai yang top di kelasnya. Tiada ciri khas yang distinctive dari duel-duel si Modern Day Maharaja. Spot menarik dan kocak malah selalu datang dari Singh Brothers. Begitu juga di Punjabi Prison ini. Emosi match terasa datar (makasih juga buat Randy Orton yang tampak main males-malesan sejak kehilangan gelarnya). Penjara itu kehilangan nuansa brutal, meski komentator udah susye paye ngejual ini sebagai mimpi buruk. Crash terkeren justru datang dari salah satu Singh yang jatuh dari ketinggian kandang ke meja komentator. Bagian paling dramatis secara emosi adalah ketika literally kemenangan Orton ditahan oleh Khali dan Mahal sengaja duduk di sana menonton sambil neriakin makian. Mengingat sejarah bahwa Khali adalah orang yang bertanggung jawab untuk kehadiran Punjabi Prison Match, beberapa menit momen tersebut menjadi sangat simbolik.
WWE bukannya enggak berani ngebook orang asing sebagai protagonis, buktinya kita melihat Shinsuke Nakamura melawan Baron Corbin di mana si Corbinlah yang terlihat luar biasa ngeselin. Karakter Corbin works really well, dia ‘talking smack’ semua orang, termasuk penonton. Dia malah memulai match dengan talk trash di depan idung Nakamura. Such a fun heel. Sedangkan untuk bagian Nakamura, para penulis salah kaprah dengan mengarahkan karakter King of Strong Style ini menjadi karakter babyface yang musti dihajar duluan baru ngebales ala ala John Cena. Nakamura enggak butuh dramatic element kayak gitu. He can work well, his strike sangat cepat, dan ‘membumikan’nya seperti pada match ini hanya membunuh tempo dan pace dan electric yang ia miliki. Aku ngerti hasil akhirnya bahwa kedua superstar tersebut pada titik ini harus dilindungi secara menang-kalah. Yang enggak aku ngerti adalah kenapa kedua superstar yang harus dilindungi ini malah dibook tanding berdua. Memangnya enggak ada lawan lain?
Semuanya terasa menurun setelah bel tanda kejuaraan tag team sebagai partai pembuka berakhir. New Day dan Uso menyuguhkan aksi tag yang cepat, banyak false finish yang bikin kita melonjak-lonjak. Kofi dan Uso kick out bergantian dari finisher lawannya masing-masing. Puncak serunya adalah ketika Xavier Woods yang sedang terbang kena stop oleh tendangan di kepalanya. Wuih itu telak banget, enggak lebay deh kalo kubilang itu SUPERKICK TERKEREN sejak Shawn Michaels nendang Shelton Benjamin. Battleground tidak bisa mengembalikan derasnya sorak penonton, not even dengan AJ Styles dan Kevin Owens. Kedua orang ini malah diberikan penyelesaian yang aneh dan datar. Angle wasit pingsannya enggak mengarah ke apa-apa, Owens bahkan enggak tap out, dan sepertinya wasit bangun kelamaan sehingga endingnya tampak awkward. Dan meski mungkin kita senang Zayn akhirnya menang, both Zayn dan Mike –tiga sama Maria- enggak terlihat credible sebagai pemain papan tengah. Match cewek, however, bisa saja menjadi lebih baik jika saja WWE enggak terlalu doyan dengan eliminasi cepet-cepet. Pertandingannya terasa terburu-buru dan did very little to the girls.
Ada tebakan nih; siapa juara WWE saat ini yang jarang mempertahankan gelar di ppv, tetapi bukan Brock Lesnar?
NAOMI
Naomi has yet to impress me. Selain nari-nari dan nyala dalam gelap dan entrancenya bikin anak bayi epilepsi, Naomi belum banyak berkembang. Aku ingin lihat dia bertanding lebih banyak, melawan kompetitor yang mumpuni. Sejauh ini, berturut-turut di ppv dia terlibat tag team, melawan Lana, dan sama sekali enggak dapat match. Saat melawan Lana, aku belum melihat peningkatan pada skillnya. Perlu diingat, skill dan moveset itu berbeda; ya, Naomi punya moveset yang asik sebab dia highflyer. Tapi itu bukan lantas berarti dia punya skill bagus. It just mean that she is a highflying, dan karena dia face maka ya dia pake jurus-jurus yang enak dilihat. Take Alexa, Bliss sebenarnya bisa berakrobat di atas ring, tapi semenjak jadi heel, porsi aksinya lebih diarahkan untuk moveset antagonis, Twisted Bliss pun jadi jarang dia gunakan. Atau liat saja Neville; sejak jadi jahat, pamungkasnya beralih jadi Ring of Saturn. Skill yang kumaksud adalah kemampuan dalam ngedeliver dan eksekusi moves. Serangan-serangan Naomi masih terlihat lemat dan emotionless. Di Battleground dia jadi komentator, dan bahkan mic skillnya juga masih pas-pasan, masih terdengar ngapalin skrip. I want to see how she’s improving, semoga dia sengaja disimpan buat mengejutkan kita semua, bukan lantaran karena WWE masih ragu sama dia.
Battleground is a set-up show dengan akhiran match yang cenderung buruk. Eksekusinya datar, cardnya kayak diisi semuatnya. Honestly hanya Corbin yang keluar dengan lumayan meyakinkan, sementara superstar lain either diberikan booking yang jelek ataupun enggak live up sama karakternya. Ini bukan saja pay per view Smackdown terburuk, namun bisa juga adalah salah satu yang terjelek yang ditawarkan oleh WWE.
The Palace of Wisdom menobatkan New Day versus The Usos sebagai MATCH OF THE NIGHT.
Full Results:
1. WWE SMACKDOWN TAG TEAM CHAMPIONSHIP New Day jadi juara baru ngalahin The Usos
2. SINGLE Shinsuke Nakamura menang DQ atas Baron Corbin
3. FATAL 5 WAY ELIMINATION Natalya mengalahkan Charlotte Flair, Becky Lynch, Lana, Tamina
4. WWE UNITED STATES CHAMPIONSHIP Kevin Owens merebut kembali sabuknya dari AJ Sytles
5. FLAG John Cena defeat Rusev
6, SINGLE Sami Zayn menang atas Mike Kanelis
7. WWE CHAMPIONSHIP PUNJABI PRISON Jinder Mahal ngalahin Randy Orton dengan bantuan besar
That’s all we have for now.
Remember, in life there are winners.
And there are losers.
We? We be the judge.